Penerapan standar Euro4 masih menghadapi tantangan. Terutama pada sektor kendaraan niaga yang menggunakan diesel.
Salah satu pabrikan yang memasarkan kendaraan komersial ringan dengan standar Euro4, Mitsubishi, menyebut distribusi bahan bakar standar Euro4 belum merata. Director of After Sales Division PT MMKSI Kazuto Azuma mengungkap, daerah rural, – wilayah yang terletak di luar kawasan perkotaan, sulit menemukan BBM solar berstandar Euro 4.
“Kita memenuhi syarat untuk Euro 4, untuk Indonesia. Mudah untuk menemukan Euro 4 di perkotaan, tetapi Euro 4 untuk area rural itu sulit untuk ditemukan, ini juga, kami harus berdiskusi ke pemerintah untuk ketersediaan Euro 4 di area lainnya, sehingga konsumen bisa terjamin bisa menggunakan bensin yang tepat (sesuai Euro 4),” kata Azuma di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
Mitsubishi menjadi salah satu produsen yang menyanggupi teknologi Euro4 di Indonesia. Penerapan standar emisi Euro 4 di Indonesia diterapkan mulai 12 April 2022. Agenda itu sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Peraturan itu tertuang dalam surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.
Indonesia adalah salah satu negara yang lambat dalam penerapan standar Euro 4. Negara tetangga seperti Thailand telah menerapkan Euro 4 sejak 2011, Singapura di tahun 2014, dan Filipina mulai 2016. Bahan bakar diesel berstandar Euro 4 turut disediakan Pertamina lewat jenis Dexlite dan juga Pertamina Dex. Keduanya memiliki Cetane Number (CN) lebih tinggi dari Bio Solar. Untuk Dexlite memiliki CN 51, sementara itu untuk Pertamina Dex memiliki nilai CN 53.
Standar Euro 4 telah diterapkan lebih dulu bagi kendaraan bensin sejak Oktober 2018, sedangkan untuk mesin diesel dijadwalkan pada April 2021. Namun karena kasus COVID-19 masih tinggi, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengundur penerapan regulasi tersebut menjadi April 2022.
Selain kandungan sulfur juga menentukan kualitas bahan bakar kendaraan diesel. Semakin rendah sulfur, berarti jenis bahan bakar tersebut lebih ramah lingkungan. Begitupun sebaliknya.
Kendaraan seperti L300 sudah berstandar Euro4 sejak tahun 2022, mobil ini banyak dijumpai beroperasi di daerah atau kota kecil, memenuhi kebutuhan mobilitas niaga di wilayah tersebut.
Baru-baru ini Mitsubishi melakukan kampanye pemeriksaan terkait L300 produksi Juni 2022 hingga Januari 2024. Total unit yang masuk program kampanye pemeriksaan ini sebanyak 30.823 unit.
Azuma menjelaskan pihaknya melakukan kampanye pemeriksaan L300 untuk melakukan pengecekan terhadap komponen konektor rail pressure, update software ECU, dan pergantian saringan bahan bakar.
Mitsubishi menyebut kerusakan dipicu oleh dua hal, kinerja waterproof yang tidak memadai pada bagian konektor di engine control harness, dan kerusakan injector yang diakibatkan oleh kontaminasi bahan bakar dan penggunaan saringan bahan bakar imitasi atau non-genuine oleh pemilik kendaraan. Kasus pertama kerusakan ini terjadi di luar pulau Jawa.
“Temuan pertama itu dari daerah Pekanbaru,” ujar Senior Assistant Manager of Technical Service & CS Support DepartmentPTMMKSI, Gempar Dwi Prambudi.
Mengingat BBM Euro4 yang belum merata, apakah potensi kerusakan itu juga disebabkan lantaran pemakaian BBM yang tidak sesuai spesifikasi?
“Tidak. Jadi faktornya bukan hanya Euro 4 (distribusi yang tidak merata), Euro 4 itu adalah salah satu yang mungkin menjadi impak dari masalah ini. Namun apabila konsumen bisa melakukan penggantian filter secara reguler di diler karena ini kan mobil kerja ya kadang ada penundaan, itu sebenarnya bisa ditangani dengan baik,” kata Azuma.
“Kalau rajin mengganti filter (original) sebenarnya apa pun jenis bahan bakarnya dapat tersaring dengan baik. Tentunya ini hanya salah satu item saja, karena tadi ada beberapa hal yang mendukung atau menyebabkan kampanye ini harus dilakukan,” jelas dia.
MMKSI akan memberikan 10 fuel filter original gratis, yang akan didistribusikan sesuai jadwal perawatan berkala.
“Makanya ada 10 filter yang bisa didapatkan konsumen ketika mengikuti program ini. Jadi bukan dikasih, tetapi dilakukan pencatatan di diler dan nantinya akan dilihat sisa kuota dia sudah ganti atau dapat berapa,” tambahnya lagi.