Gabungan ojek online (ojol) se-Indonesia akan menggelar aksi besar-besaran di Jakarta, Selasa (20/5). Mereka melalui Garda Indonesia menyampaikan permohonan maaf seandainya demo tersebut membuat jalanan di kawasan setempat ‘lumpuh’ alias macet total.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengingatkan, aksi besar-besaran itu akan berpusat di tiga titik utama, yakni Istana Merdeka, Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan DPR RI. Maka, di hari H, hindari daerah-daerah tersebut.
“Aksi akbar ini akan terkonsentrasi di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan dan DPR RI, maka akan sangat besar kemungkinan sebagian Jakarta akan lumpuh karena kemacetan panjang,” ujar Igun Wicaksono kepada detikOto, dikutip Sabtu (17/5).
“Sehingga kami mohon maaf dari jauh hari apabila ada masyarakat terjebak kemacetan dan terganggunya kegiatan masyarakat. Kami mohon masyarakat pengguna jalan di sekitar lokasi aksi untuk menyesuaikan jam agar tidak terjebak kemacetan,” tambahnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Menurut rencana, sejumlah ojol dari Pulau Jawa dan sekitarnya juga akan berbondong-bondong datang ke Jakarta. Maka, kata dia, jangan heran jika situasi jalan akan penuh ‘pasukan hijau’.
“Ada yang akan hadir dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Cikampek dan Karawang dari arah timur pulau Jawa, Jakarta akan kedatangan juga ratusan ojol dari barat Pulau Jawa seperti dari Palembang, Lampung dan Banten Raya,” kata dia.
Secara garis besar, tuntutan aksi pekan depan masih sama seperti demo-demo sebelumnya, yakni mendesak perusahaan ojol menaati regulasi yang tertulis di Permenhub PM No.12 tahun 2019 dan Kepmenhub KP No.667 tahun 2022 dengan perubahan KP No.1001 tahun 2022 mengenai tarif dan potongan biaya sewa aplikasi.
Selain meminta potongan aplikasi diturunkan dari yang semula 30 persen menjadi 10 persen, mereka juga menuntut payung hukum untuk mitra driver dan menindak aplikator-aplikator ‘nakal’.