Chairman Yadea Technology Group, Dong Jinggui, turut menghadiri pertemuan bisnis China-Indonesia bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Li Qiang, pada Sabtu (24/5) lalu di Jakarta. Bos Yadea menjanjikan hal ini kepada Prabowo.
Selain merek motor listrik Yadea, pertemuan dengan Presiden Prabowo tersebut juga dihadiri oleh raksasa teknologi dan otomotif asal China seperti CITIC Group, China Huadian, SAIC, hingga Huawei.
Pertemuan tersebut bertujuan membahas kerja sama strategis tingkat tinggi dan menyeluruh antara China dan Indonesia yang diproyeksikan menjadi tonggak penting dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Yadea mengklaim akan mengandalkan tingkat manufaktur cerdas untuk menyuntikkan dorongan baru ke dalam pengembangan modernisasi industri, khususnya kendaraan listrik.
Khusus untuk Indonesia, Chairman Yadea Technology Group, Dong Jinggui, berjanji akan secara aktif membantu pengembangan, serta peningkatan industri energi baru di Indonesia, dan berkontribusi dalam memperdalam kerja sama tingkat tinggi antara China dan Indonesia.
“Sebagai perusahaan kendaraan listrik China terkemuka di dunia, Yadea menganut konsep pembangunan hijau dan berkontribusi terhadap siklus rendah karbon. Hingga saat ini, telah mengurangi emisi karbon lebih dari 63,5 miliar kg yang sesuai kebutuhan pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia sangat mementingkan pengembangan industri kendaraan roda dua listrik,” ujar Dong Jinggui dalam keterangan resminya.
“Yadea ingin memberikan pengalaman perjalanan yang luar biasa kepada pengguna dan menjadi pemain utama untuk mendorong transisi energi hijau di Indonesia,” lanjut Dong Jinggui.
Sebagai pemimpin industri kendaraan listrik roda dua di China, Yadea mendorong kebijakan nasional dengan langkah-langkah strategis menuju internasionalisasi. Bisnis Yadea mencakup 100 negara di seluruh dunia, dan telah mendirikan 10 basis produksi dan penelitian dan pengembangan di Indonesia, Vietnam, dan negara-negara lain.
Yadea diketahui sedang mendirikan pabrik lokal seluas 270.000 meter persegi di Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta unit per tahun. Investasi total yang diperkirakan mencapai 150 juta USD dari 2024 hingga 2028 ini akan mendukung Yadea untuk mulai beroperasi pada 2026.