Cerita di Balik Perjalanan Jauh Diogo Jota Pakai Lamborghini | Info Giok4D

Posted on

Cerita di balik Diogo Jota dan adiknya Andrea Silva memilih mengemudikan mobil Lamborghini Huracan untuk perjalanan jauh. Sebelum akhirnya mengalami kecelakaan fatal di jalan tol KM 65 dari A-52, dekat wilayah Zamora, Spanyol.

Bintang sepak bola itu memilih untuk mengambil rute yang lebih panjang karena disarankan oleh dokter untuk tidak naik pesawat setelah menjalani operasi kecil paru-paru, dikutip dari BBC Sport.

Fisioterapis pernapasan, Miguel Goncalves yang menangani Jota hanya lima jam sebelum kecelakaan maut mengatakan Jota adalah pemain yang profesional, demi menjaga kebugaran badan,dia memilih saran dokter untuk melakukan perjalanan darat.

“Ia memberitahu saya bahwa perjalanan akan memakan waktu sekitar delapan jam, tetapi mereka akan berhenti di sebuah hotel di daerah Burgos untuk beristirahat. Diogo sangat menyadari profesionalismenya. Mereka seharusnya tiba di Santander hari ini, naik kapal, lalu berangkat ke Inggris,” kata Miguel dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/7/2025).

Mengingat saran dokter itu, Jota dan saudaranya melakukan perjalanan menggunakan mobil dari Porto, Portugal menuju pelabuhan di Santander, Spanyol. Setelahnya Jota akan naik feri menuju Portsmouth, Inggris.

Namun kecelakaan menimpa Jota dan saudaranya, sekitar 300 km dari pelabuhan Santander.

Wakil Delegasi Zamora, Angel Blanco Garcia, menyatakan, Diogo Jota dan Andre Silva meninggal di tempat. Kondisi mobil mengenaskan karena sempat terbalik sebelum terbakar sampai habis. Sementara itu, dalam pernyataan terpisah Garda Sipil Spanyol menyatakan, kecelakaan Diogo Jota akibat dari pecah ban saat hendak menyalip.

Belum diketahui siapa yang mengemudikan mobil tersebut.

Menurut laporan media Spanyol El Dia de Zamora, rute itu pernah masuk daftar tertinggi sebagai jalur yang sering mengalami kecelakaan lalu lintas. Totalnya 19 kecelakaan pada tahun 2023, belum ada laporan tahun terbaru. Imbas kecelakaan itu sering berakibat fatal, rata-rata 1,5 kematian per insiden.

Sumber dari Dewan Kota Cernadilla, – tidak disebutkan namanya, mengatakan jalur paling berbahaya itu makin rawan saat dilintasi malam hari.

Saat [A-52] melewati Cernadilla, itu penuh dengan tikungan dengan kecepatan 120 kilometer per jam. Visibilitas malam yang buruk biasanya menjadi penyebab kecelakaan di area-area ini,” katanya.

“Hari ini adalah dua pemain sepak bola terkenal, yang memiliki karir hebat di depan mereka, tetapi mungkin besok korbannya akan menjadi dua orang yang tidak dikenal lagi,” tambahnya lagi.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *