Bos Aprilia mengutarakan harapan besarnya terhadap Jorge Martin jelang MotoGP 2026. CEO Aprilia Massimo Rivola meminta sang juara dunia 2024 untuk lebih percaya pada diri sendiri dan tidak memaksakan pembuktian sejak awal musim.
Martin menjalani musim debut yang tak mudah bersama tim pabrikan Aprilia. Pebalap Spanyol itu hanya tampil dalam tujuh seri akibat serangkaian cedera yang menghambat konsistensinya. Meski demikian, performa impresif Martinator tetap terlihat, salah satunya saat ia melesat dari posisi ke-18 ke posisi keempat di Hungaria, hanya beberapa balapan setelah pulih dari cedera besar ketiganya.
Keterbatasan waktu di atas motor membuat Martin masih dalam tahap adaptasi menjelang musim anyar. Rivola menilai proses tersebut wajar dan meminta pebalapnya untuk tidak terburu-buru. Berbicara di akhir musim di Valencia, Rivola yakin Martin sudah memahami potensi RS-GP, namun kini perlu memantapkan mentalnya.
“Saya rasa mereka berdua adalah orang-orang yang cukup cerdas,” kata Rivola tentang Martin dan rekan setimnya, Marco Bezzecchi, seperti dikutip dari Crash.
“Saya rasa Jorge memahami bahwa ada potensi dalam tim ini dan motor ini, dan hal pertama yang perlu dipikirkan Jorge adalah percaya pada dirinya sendiri, percaya bahwa dia juga bisa berada di sana. Sebagai juara dunia, semua orang mengharapkan lebih banyak lagi darinya,” sambung Rivola.
Rivola menegaskan bahwa Martin tidak perlu menunjukkan kepada Aprilia bahwa dia cepat, sebab jika terlalu memaksakan, dikhawatirkan itu malah bisa jadi bumerang buat Martin. Singkatnya, Martin harus pandai mengelola ekspektasi.
Sebelumnya situasi Martin sempat memanas di pertengahan musim. Ia mencoba membatalkan kontraknya dengan Aprilia untuk 2026 dengan mengaktifkan klausul performa. Namun karena minimnya jumlah balapan karena cedera, Aprilia menolak dan bahkan mengancam langkah hukum. Akhirnya, Martin memilih bertahan dan menyetujui tahun kedua kontraknya bersama Aprilia menjelang GP Ceko 2025.
Dalam sebuah dokumenter MotoGP, Rivola juga mengungkap bahwa manajer Martin menyebut bahwa Martin memiliki tawaran dari Honda. Meski diwarnai drama, Aprilia justru menutup musim terbaiknya di MotoGP dengan empat kemenangan grand prix dan finis runner-up klasemen pabrikan.
