Di China, AION punya mobil listrik ‘murah’ yang baterainya bisa di-swap seperti motor listrik ojek online (ojol), yakni AION UT Super. Kapan kendaraan seharga Rp 100 jutaan itu akan masuk ke Indonesia?
Andry Ciu selaku Chief Executive Officer (CEO) AION Indonesia mengatakan, untuk membawa masuk mobil listrik dengan skema swap baterai, pihaknya harus menyiapkan fasilitas khusus di dalam negeri. Itulah mengapa, kata dia, rencana tersebut agak susah diwujudkan.
“AION UT di China ada versi yang bisa swap baterai. Kalau kita ada fasilitas swap baterai itu, kita cukup waktu semenit aja (untuk ganti baterai),” ujar Andry Ciu saat dikonfirmasi detikOto di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025.
“Tapi kita lagi pertimbangkan apakah investasi fasilitas itu diperlukan atau tidak. Kalau penggunanya taksi online, tentu hal ini sangat dibutuhkan. Kalau penggunanya retail, dengan wall charger di rumah, kebutuhan mereka sudah terpenuhi,” tambahnya.
Diberitakan detikOto sebelumnya, AION UT Super telah meluncur di China. Kendaraan listrik untuk konsumen perkotaan tersebut dibanderol mulai dari 45.400 yuan atau sekitar Rp 106 jutaan.
Dikutip CNEV Post, GAC AION mengatakan model tersebut merupakan kreasi bersama antara JD.com, GAC Group, dan CATL. JD.com menyediakan sumber daya dalam wawasan pengguna, penjualan kendaraan, dan pemeliharaan. Sedangkan CATL menyediakan baterainya.
Mobil listrik ini dibangun dengan teknologi battery swap Choco-SEB (swapping electric block) dari CATL. AION UT Super hadir dengan paket baterai 54 kWh dengan daya jangkau 500 km.
AION UT Super adalah model yang dilengkapi dengan teknologi battery swap CATL pertama yang menargetkan pasar kendaraan penumpang umum. Sebelumnya, mobil listrik dengan teknologi battery swap sudah jamak digunakan di China sebagai taksi. GAC AION mengklaim, model tersebut dapat menyelesaikan penukaran baterai dalam 99 detik.
Stasiun penukaran baterai CATL di China saat ini tersebar di 800 lokasi. CATL menargetkan 1.000 stasiun penukaran baterai hingga akhir tahun ini. Raksasa baterai China itu berencana untuk memperluas jaringannya ke lebih dari 2.500 stasiun di lebih dari 120 kota di China pada tahun 2026.





