Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah BAIC merakit mobil Jeep BAIC BJ40 Plus di Purwakarta. Fasilitas yang digunakan untuk perakitan ini dioperasikan oleh PT Handal Indonesia Motor (HIM).
Langkah ini juga dinilai secara bertahap mengimplementasikan strategi yang berfokus pada local content atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperkuat kehadiran BAIC di pasar Asia Tenggara, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap industri otomotif lokal Indonesia.
“Komitmen BAIC merakit mobil di Purwakarta menandakan sinergi positif antara investasi asing dan pengembangan industri lokal. Melalui kolaborasi PT JIO Distribusi Indonesia dengan PT Handal Indonesia Motor, BAIC berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi dan ekspor penting di kawasan Asia, dengan harapan dapat memperkuat posisi di pasar otomotif global,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Peresmian Perakitan BAIC BJ40 Plus di Purwakarta, Senin (2/6) kemarin.
Bamsoet menjelaskan, tahap awal perakitan BAIC akan difokuskan pada model BJ40 Plus, dengan target produksi 1.680 unit selama tahun 2025. Dalam dua hingga tiga tahun kedepan, jumlah model yang dirakit akan ditambah seiring meningkatnya permintaan lokal dan rencana ekspor.
“Hal ini sejalan dengan target TKDN 40 persen yang ingin dicapai dalam setahun ke depan. Sehingga memungkinkan kendaraan BAIC yang dirakit di Indonesia untuk diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia. Dengan memenuhi ambang batas TKDN tersebut, BAIC juga berhak memanfaatkan fasilitas tarif dalam kerangka ASEAN Free Trade Area (AFTA). Negara seperti Thailand, Vietnam, dan Brunei menjadi target negara ekspor produk BAIC dari Indonesia,” kata Bamsoet.
Dalam tahap awal, proses produksi dilakukan dengan sistem semi knock down (SKD). Komponen setengah jadi dikirim dari China dan dirakit di fasilitas PT HIM. Strategi Ini tak hanya efisien secara produksi, tapi juga menjamin kualitas perakitan yang tinggi.
“Dalam jangka panjang, PT HIM berencana untuk beralih ke jalur perakitan full complete knock down (CKD), menggunakan komponen berkualitas dari dalam negeri untuk memenuhi aturan TKDN secara lebih komprehensif. Ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing produk BAIC di pasar lndonesia, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri otomotif Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkas Bamsoet.