Apa Penyebab Jualan LCGC Anjlok? Ini Kata Daihatsu

Posted on

Penjualan mobil low cost green car (LCGC) di Indonesia mengalami penyusutan. Apa sebabnya? Begini penjelasan raja LCGC di Indonesia.

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), semester pertama 2025 ada 64.063 unit mobil LCGC dikirim ke dealer, angkanya itu turun 28,5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara bulanan, penjualan LCGC ambrol parah. Sebanyak 7.762 unit LCGC terdistribusi pada Juni 2025. Sebagai pembanding, periode yang sama pada Juni 2024, LCGC dikirim sebanyak 15.252 unit. Artinya ada penurunan 49 persen. Kemudian minus 9 persen jika dibandingkan pada Mei 2025.

Komposisi penjualan Daihatsu didominasi oleh kendaraan penumpang, khususnya Sigra dan Ayla, yang merupakan model LCGC (Low Cost Green Car).

“Komposisi (LCGC) tahun lalu periode yang sama 21,5 persen. Tahun ini turun hanya sekitar 18 persen. Jadi ada penurunan,” kata Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor di ICE BSD City, Tangerang Selatan.

Penyusutan penjualan LCGC ini dipengaruhi beragam faktor.

“Penurunan LCGC lebih dipengaruhi daya beli di Indonesia yang belum membaik, kedua mungkin kondisi leasing, NPL (Non Performing Loan) belum normal, sehingga requirement pembelian untuk DP itu tidak bisa seperti dulu lagi. Pembeli pertama sangat berpengaruh dengan income, kemampuan melakukan kredit. Jadi LCGC kurang lebih seperti itu,” jelas dia.

“Tapi Sigra tetap nomor satu, market share-nya 57 persen,” tambahnya lagi.

Ya, di tengah pasar LCGC yang masih lesu, Daihatsu Sigra menjadi model yang paling laris di segmen ini. Total penjualan Sigra pada semester pertama 2025 tembus 21.029 unit.

Selanjutnya Daihatsu Ayla berada di urutan keempat dengan total penjualan sebanyak 6.434 unit. Mobil kembarannya, Toyota Agya mengisi tempat terakhir dengan distribusi sebanyak 4.008 unit.

Agung mengamini pasar LCGC masih tetap menjanjikan. LCGC menjadi opsi utama masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah, berkat harga yang terjangkau dan efisiensi bahan bakar yang baik.

“Oh, iya (pasar LCGC masih menjanjikan). Iya. Kenapa Daihatsu fokus pada first car buyer karena kita commit peningkatan motorisasi, bukan second buyer yang additional atau replacement. Jadi motorisasi hanya ada bagi maker yang commit untuk membantu kepemilikan mobil pertama, salah satunya Daihatsu,” jelas dia.