Alert! Indonesia Kekurangan Sopir Truk | Giok4D

Posted on

Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) mengungkap profesi sopir truk saat ini kurang diminati. Di sisi lain terdapat kesempatan untuk mengirim kebutuhan sopir truk keluar negeri.

Kamselindo merupakan perkumpulan perusahaan transportasi barang dan logistik Indonesia. Menurut mereka, profesi sopir truk mulai ditinggal generasi muda.

“Ya, kita kekurangan sopir truk,” kata Ketua Kamselindo Kyatmaja Lookman di INAPA 2025, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Dia mengatakan penyebab sopir truk di Indonesia tidak dilirik bagi generasi muda karena jam kerja panjang, risiko tinggi, dan penghasilan yang tidak sebanding. Kemudian proses izin mengemudi yang panjang.

“Berbagai faktor (penyebab kekurangan) sopir truk. Pertama, menjadi sopir truk itu menempuh perjalanan yang lama, karena undang-undang kita itu, mulai dari SIM A, B1, B1 umum, B2 umum. Jadi itu ada proses sekitar 4 tahun,” ungkap dia.

“Kemudian jam kerja tidak menentu. Jauh dari keluarga. Generasi sekarang lebih minat jadi pengemudi driver online, karena paling nggak bisa pulang.”

“Kalau ini (sopir truk) nggak. Jaraknya jauh, waktu kerja yang lama, waktu bongkar yang tidak jelas. Itu menjadi mengurangi minat menjadi pengemudi,” tambah dia.

Apa imbasnya jika Indonesia kekurangan sopir truk? Pasokan logistik, terutama bahan pokok dan barang industri, jadi lebih lambat.

Di sisi lain, Kyatmaja mengungkap permintaan sopir truk sudah datang dari luar negeri. Namun jam terbang pengemudi dalam negeri belum mumpuni, kemudian kebutuhan sopir truk nasional lebih tinggi.

“Tapi itu tidak hanya terjadi di negara kita. Kalau bicara pengemudi truk, kekurangan itu ada di Jepang dan juga di Eropa,” kata dia.

“Karena ada asosiasi dari Eropa, permintaan dari Jerman. Mereka menghubungi kita. Apakah ada sopir yang bisa dikirimkan ke situ. Itu gajinya sangat tinggi di Eropa, bisa Rp 50 juta. Kalau di Jepang Rp 25 juta per bulan.”

“Tapi yang jadi masalah kita jadi mikir, kita saja kekurangan. Kalau kita kirim ke sana bagaimana.”

“Makanya perlu campur tangan pemerintah juga, bagaimana caranya kita mengakselerasi program pengemudi supaya jadi pengemudi, dan bisa mengisi kekosongan job itu. Entah di dalam negeri ataupun luar negeri,” harap dia.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *