Umumnya, pebalap MotoGP akan berlomba-lomba di sesi kualifikasi untuk mengamankan posisi terdepan atau pole position. Sebab, kondisi tersebut lebih memudahkan mereka meraih kemenangan.
Menariknya, ada pebalap yang justru tak mau mengawali perlombaan dari depan. Dia merupakan rider Yamaha asal Prancis, yakni Fabio Quartararo. Kira-kira apa alasannya, ya?
Disitat dari Crash, Senin (14/7), Quartararo sadar performa motor Yamaha tak mampu bersaing dengan motor-motor lain, terutama dari pabrikan Eropa. Ketika start pertama atau pole position, dia tahu tak akan mampu mempertahankan posisinya hingga finis.
Itulah mengapa, ketimbang ‘terlihat jomplang’, pebalap 27 tahun itu memilih start agak ke belakang. Kondisi tersebut juga membuat gairahnya dalam membalap rider lain meningkat.
“Meraih pole position itu bagus karena membantu balapan. Tapi saya justru lebih suka tak start dari posisi itu, karena pada akhirnya saya tidak memiliki potensi apa pun dalam balapan. Cengkeramannya sangat rendah,” ujar Quartararo.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Musim ini, Quartararo sudah empat kali meraih pole position. Namun, tak satu pun dari keempatnya yang berakhir kemenangan.
“Itu memberi harapan. Tapi, pada akhirnya, Anda tahu bahwa Anda tidak akan berada di depan,” ungkapnya.
Menariknya, Quartararo justru tampil lebih lepas ketika memulainya tak dari urutan terdepan. Bahkan, dia beberapa kali meraih podium atau peringkat keempat. Hal ini yang membuatnya tak terlalu suka pole position.
“Mendapatkan pole position itu luar biasa, ada kebahagiaan dalam tim. Tapi kami senang karena tahu bahwa kami akan sangat kesulitan mempertahankan posisi. Itu selalu menjadi hal tersulit (saat balapan) musim ini,” kata dia.