Airbag palsu dari China tersemat di mobil-mobil yang beredar di AS. Harganya disebut jauh lebih murah. Namun airbag dari China ini mengembang layaknya granat dan sudah memakan korban.
Penyelidikan federal baru-baru ini mengungkap potensi bahaya dari suku cadang berupa airbag setelah serangkaian kecelakaan fatal terjadi di AS. Badan Keselamatan Lalu Lintas AS (NHTSA), di Negeri Paman Sam diketahui melakukan penyelidikan setelah ada tujuh insiden fatal terkait dengan inflator airbag yang rusak, lima di antaranya berakibat fatal. Menteri Perhubungan AS Sean Duffy pun menyoroti kasus ini dan menyebut bahwa perangkat tersebut berbahaya.
“Pesan saya ke industri reparasi mobil sangat jelas: siapa pun yang membawa peralatan China yang cacat ke negara ini dan memasangnya hingga membahayakan keluarga Amerika itu berarti sedang melakukan kejahatan serius,” ucap Sean Duffy.
Komponen yang tengah diselidiki diyakini berasal dari Jilin Province Detiannuo Safety Technology atau dikenal juga dengan DTN Airbag. Dari hasil penyelidikan sementara, inflator pada DTN Airbag itu diduga mengandung bahan kimia yang mudah terbakar dan dapat menyala saat mengembang. Hal ini memicu airbag mengembang secara tiba-tiba dan tak terkendali.
Menurut laporan The Wall treet Journal, NHTSA mengaitkan DTN dengan tujuh insiden dan lima kematian fatal akibat dari inflator airbag. Salah satu insiden fatal itu terjadi pada Juli tahun ini.
Diketahui, ada banyak bengkel mengimpor inflator airbag murah dari luar negeri tanpa menyadari risikonya. Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa produk DTN adalah barang palsu yang menyerupai suku cadang asli dengan harga jual jauh lebih murah. Harganya sepersepuluh dari harga aslinya.
“Produk palsu ini seringkali dibuat dengan bahan berkualitas rendah dan lebih rentan rusak karena hanya meniru desain yang digunakan pada produk asli,” ungkap Presiden Dewan Anti-Palsu Otomotif sekaligus Manajer Perlindungan Merek Global di General Motors, Bob Stewart.
Masalah ini pertama kali terungkap ke publik ketika keluarga Destiny Byassee mengajukan gugatan di Florida. Gugatan itu berkaitan dengan tewasnya Destiny dalam kecelakaan saat mengemudi Chevrolet Malibu 2020 dengan kecepatan 48 km/jam. Penyidik menduga bahwa inflator airbag palsu DTN itu meledak seperti granat dan melontarkan potongan logam serta plastik tajam ke lehernya.
Belum ada informasi lebih detail mengenai berapa banyak kendaraan di AS yang mungkin dipasangi inflator airbag palsu dari DTN. Di sisi lain, DTN menegaskan bahwa produknya dilarang dijual di AS dan bersikeras bahwa pihaknya tak berbisnis di sana.
