Yamaha akhirnya bisa merasakan naik podium lagi melalui Fabio Quartararo yang finis kedua di MotoGP Spanyol. Ini merupakan podium pertama yang diraih Yamaha sejak dua musim lalu. Mantan insinyur Ducati, Max Bartolini, menjadi salah satu kunci kebangkitan Yamaha di MotoGP.
Diketahui Bartolini membelot dari Ducati ke Yamaha sejak musim ini. Bartolini membawa pengalaman dan keahliannya ke Yamaha. Walhasil, Yamaha yang masih mengandalkan mesin inline pun mampu bersaing dengan motor Ducati yang paling sempurna di MotoGP dengan konfigurasi V4.
Pengamat MotoGP dari TNT Sports, Michael Laverty, mengatakan, ‘tangan dingin’ Bartolini di Yamaha mulai kelihatan. Selain Yamaha, kemungkinan besar Aprilia juga menyusul kesuksesan tersebut karena mereka juga merekrut mantan orang Ducati ke garasinya.
“Quartararo mendapat tekanan, tapi dia unggul dua detik atas Pecco Bagnaia (di Spanyol), dia tidak gentar sama sekali,” bilang Laverty seperti dikutip dari Crash, Selasa (6/5).
“Saya melihat momen yang menarik. Fabiano Sterlacchini keluar dari garasi Aprilia, dia membelot ke Aprilia, dan Max Bartolini membelot ke Yamaha. Mereka menikmati momen itu, mereka berpelukan. Rahasia-rahasia dari Ducati telah sampai ke Yamaha, dan secara bertahap akan sampai ke Aprilia,” sambung Laverty.
Sebagai informasi, dalam beberapa musim terakhir Yamaha mengalami kesulitan di MotoGP dan tak mampu bersaing di papan atas. Tapi kemudian Yamaha berbenah, merekrut banyak insinyur asal Eropa. Hasilnya kini pun mulai kelihatan dan terus akan meningkat di masa depan.
“Pertandingan dimulai! Senang sekali melihat Yamaha mampu bertarung. Masih banyak lagi yang akan datang,” terang Laverty.
Selain Yamaha, Aprilia juga bisa mengambil keuntungan serupa dari para eks Ducati. Direktur teknis mereka Sterlacchini, juga merupakan mantan Ducati. Bahkan Aprilia punya keuntungan lebih karena mereka memiliki Jorge Martin yang merupakan mantan pebalap Ducati dan juara MotoGP 2024.