Tesla Keteteran di Pasar Mobil Listrik Global, Elon Musk Pecat Orang Kepercayaannya

Posted on

Tesla makin keteteran di pasar mobil listrik global. Di saat persaingan makin sengit dan minat konsumen mulai goyah, merek mobil listrik asal Amerika Serikat ini justru belum menepati janjinya untuk menghadirkan kendaraan dengan harga terjangkau.

Dikutip dari Forbes, lesunya penjualan Tesla terjadi hampir di seluruh pasar utama. Di Eropa, Tesla mencatat penurunan selama lima bulan berturut-turut.

Data menyebutkan, penjualan Tesla di Amerika Serikat yang notabene pasar domestik sekaligus basis produksi utama mereka terus melemah. Bahkan di China yang selama ini jadi pasar kunci, penjualan Tesla turun hingga 15% di bulan lalu.

Sepanjang kuartal II 2025, Tesla hanya mampu mengirimkan 384.122 unit kendaraan listrik ke pasar global. Angka itu turun 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan jadi penurunan kuartal ketiga berturut-turut.

Salah satu penyebab utama adalah absennya model entry-level yang sebelumnya dijanjikan Elon Musk. Model Y versi murah yang sempat digadang-gadang meluncur tahun ini, justru ditunda.

Tak hanya itu, babak belur Tesla di pasar Otomotif ini terjadi karena berkurangnya minat beli masyarakat Amerika Serikat akan mobil listrik.

Dari studi yang dilakukan oleh AAA (American Automobile Association) pada Juni 2025 minat beli masyarakat Amerika Serikat akan mobil listrik kian menurun. Disebutkan bahwa hanya 16% orang dewasa di Amerika Serikat yang menyatakan ingin membeli EV. Padahal pada 2022, angkanya masih di 25%.

Reputasi pribadi Elon Musk yang belakangan dekat dengan Presiden AS Donald Trump juga mempengaruhi persepsi konsumen. Business Insider mencatat, banyak konsumen mulai berpaling dari Tesla karena citra politik Musk yang dianggap kontroversial.

Di sisi lain, persaingan dari merek mobil listrik China semakin tajam. Tesla juga disebut salah strategi untuk menghadapi perang di skena otomotif global. Diketahui bahwa merek lain mulai mengalihkan fokus ke kendaraan hybrid sebagai alternatif, Tesla justru makin fokus ke teknologi futuristik seperti robotaxi dan AI. Padahal, bisnis utamanya saat ini masih bergantung pada penjualan mobil listrik dan baterai.

Solusi Elon Musk: Pecat Orang Kepercayaannya

Di tengah situasi sulit ini, CEO Tesla Elon Musk mengambil keputusan drastis. Ia memecat Omead Afshar, Kepala Operasional untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa.

Padahal, Afshar dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Musk. Ia bergabung sejak 2017 sebagai insinyur, lalu naik menjadi Wakil Presiden yang membawahi operasional di dua pasar terbesar Tesla.

Pemecatan dilakukan menjelang tutup kuartal II 2025, dan diyakini sebagai langkah Musk untuk merespons tekanan yang kian besar dari investor dan publik.
“Afshar selama ini dikenal sebagai tangan kanan Musk. Bahkan dia yang memimpin perayaan peluncuran robotaxi Tesla di Austin bulan lalu,” tulis Forbes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *