Saat ini cuma mobil full listrik yang diberi kebebasan keluar-masuk wilayah ganjil-genap di Jakarta. Jika kebijakan tersebut juga diberikan pada kendaraan hybrid, penjualan diprediksi bisa meningkat.
PT Chery Sales Indonesia (CSI) buka suara soal ramainya usulan pabrikan yang meminta mobil hybrid mendapat pelat biru dan bebas ganjil-genap. Menurut mereka, kondisi itu bisa meningkatkan minat konsumen membeli kendaraan tersebut.
Budi Darmawan selaku Direktur Pemasaran PT CSI mengatakan, pihaknya mendukung rencana mobil hybrid bebas ganjil-genap. Namun, pada akhirnya, keputusan final tetap di tangan pemerintah.
“Kita kembalikan lagi ke pemerintah untuk mengambil keputusan, karena tentunya hal itu perlu pertimbangan matang dari pemangku kebijakan. Kita saat ini sudah mengajukan, tapi keputusannya kan ada regulasi-regulasi yang harus dipenuhin,” ujar Budi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Selasa (17/6).
Menurut Budi, ‘bebas ganjil-genap’ merupakan salah satu privilege yang membuat konsumen mau membeli mobil listrik. Itulah mengapa, ketika diterapkan ke mobil hybrid, maka permintaannya akan meningkat.
“Tentunya kalau kami berpikir hal itu mungkin terjadi ya, karena biar bagaimana pun konsumen ada keinginan memakai mobil EV untuk keperluan sehari-hari. Hybrid kan bisa menjadi jembatan, kita kembalikan ke pemerintah dan kita support,” ungkapnya.
Sebelumnya, usulan mobil hybrid bebas ganjil-genap disampaikan sejumlah pabrikan roda empat di Indonesia, termasuk Honda dan BAIC. Mereka menganggap, kebijakan nonfiskal tersebut baik untuk industri.
“Fiskal kan sudah dikasih 3 persen relaksasi PPnBM, terima kasih banget. Kalau nonfiskalnya bisa dikasih free ganjil genap, karena (mobil) strong hybrid kita masuk dalam kota di bawah kecepatan 60 km/jam juga banyak pakai baterai,” ujar Yusak Billy selaku Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM).
“Jadi masuk dalam kota itu sangat ramah lingkungan. Kalau itu diberikan kebijakan bebas genap-ganjil di area-area tertentu, maka market Jakarta akan lebih agresif lagi,” tambahnya.
Selain Honda, BAIC melalui agen pemegang mereknya, JHL Group juga memiliki asumsi yang sama. Dia berharap, pemerintah memberikan perlakuan yang sama antara mobil listrik dan hybrid. Sebab, menurut mereka, keduanya sama-sama ramah lingkungan.
“Ini ada sedikit usul, kalau bisa mobil hybrid dihilangkan ganjil-genapnya, (pelatnya) dikasih (garis) biru seperti mobil listrik, supaya ada daya saingnya,” pinta Jerry Hermawan Lo selaku pendiri JHL Group.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Di lokasi yang sama, Jerry juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah (Pemda) agar mobil hybrid dibebaskan dari aturan-ganjil.
“Kalau bisa diusahakan di kota-kota besar, ganjil-genapnya, tolong diusulkan ke Pemda dihilangkan dari mobil hybrid,” kata dia.