China Bikin Motor Terbang, Bisa Melayang 20 Menit di Udara

Posted on

Perusahaan teknologi asal China tak pernah lelah melakukan inovasi. Setelah mengenalkan mobil terbang beberapa tahun lalu, kini mereka membuat motor terbang yang dijual secara massal.

Disitat dari Carnewschina, Jumat (13/6), motor terbang tersebut merupakan Skyrider X6 yang dibuat Kuickwheel bersama Rictor. Kendaraan masa depan itu bisa dikendarai di darat maupun udara. Sementara harganya 498.800 yuan atau Rp 1,1 miliaran!

Skyrider X6 mengusung konfigurasi reverse trike (dua roda depan, satu roda belakang) dan menggunakan motor listrik untuk berkendara di jalan. Kecepatannya bisa mencapai 70 km/jam dengan jarak tempuh hingga 200 km berdasarkan standar CLTC.

Ketika berubah ke mode terbang, motor tersebut menggunakan sistem propulsi enam rotor dan enam sumbu, dengan kecepatan maksimum 72 km/jam dan waktu terbang sekitar 20 menit.

Sewaktu dipakai terbang, Skyrider X6 dibekali fitur otomatis seperti lepas landas dan mendarat mandiri, perencanaan rute, serta cruising otomatis. Namun bagi yang sudah berpengalaman, tersedia juga mode kendali manual menggunakan joystick.

Sebagai motor terbang, fitur keamanan Skyrider X6 benar-benar diperhatikan. Setiap rotor digerakkan motor independen. Sehingga, jika salah satu gagal bekerja, rotor lainnya tetap bisa melakukan backup.

Sistem kendalinya juga punya ‘sistem’ cadangan untuk menjaga stabilitas kendaraan saat kondisi berubah-ubah. Bahkan, tersedia parasut balistik otomatis yang akan mengembang saat terjadi kegagalan kritis.

Baterainya berkapasitas 10,5 kWh dan sudah mendukung pengisian cepat seperti mobil listrik. Dalam kondisi kosong atau nol persen, butuh waktu sekira satu jam untuk mengisi penuh.

Kendaraan terbang seperti Skyrider digadang-gadang mampu memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Contohnya, perjalanan dari Pudong ke Puxi di Shanghai yang biasanya memakan waktu 90 menit dengan mobil bisa dipersingkat menjadi hanya 15 menit lewat udara.

Namun, regulasi masih menjadi tantangan utama. Di China, wilayah udara rendah di bawah 200 meter belum legal untuk penerbangan sipil. Selain itu, untuk menerbangkan Skyrider dibutuhkan lisensi light sport aircraft, yang memerlukan pelatihan khusus dengan biaya 50 ribu yuan atau sekira Rp 100 jutaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *