Mobil Tua yang Setia ke Bengkel Resmi Auto2000

Posted on

Chief Executive Auto2000 Anton Jimmi Suwandy mengatakan mobil-mobil tua Toyota masih balik ke bengkel resmi untuk perawatan.

“Mobil tahun-tahun lama masih ada yang masuk, mulai dari Kijang kotak masih ada juga, Corolla lama, Camry lama. Masih ada yang masuk,” ujar Anton di PIK 2, Jakarta Utara, Kamis (22/5/2025).

Fenomena ini menunjukkan kuatnya loyalitas pelanggan terhadap merek Toyota, sekaligus mencerminkan keandalan mobil-mobil keluaran lama yang tetap layak jalan dan dirawat dengan baik.

Anton bilang tidak hanya model yang diproduksi secara lokal, bahkan kendaraan Completely Built Up (CBU) yang tidak dipasarkan secara resmi di Indonesia, seperti Toyota Harrier generasi lama, juga masih kedapatan masuk ke bengkel resmi.

Anton menambahkan bahwa pihaknya tetap berkomitmen melayani pelanggan tanpa memandang usia kendaraan.

“Toyota ini enaknya, walaupun unit lama masih bisa. Spare part-nya juga kita bantu cariin. Kalau nggak ada di kita, impor dari Jepang dan sebagainya,” jelasnya.

Kemudahan ini menjadi salah satu keunggulan layanan purna jual Toyota. Auto2000 diketahui punya jaringan bengkel resmi yang tersebar hingga 177 titik, serta kemampuan untuk mengakses suku cadang, baik lokal maupun impor.

Data servis Auto2000 menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 2 juta unit kendaraan masuk ke jaringan bengkel Auto2000, termasuk layanan Toyota Home Service (THS), – layanan servis yang dilakukan langsung di rumah pelanggan.

“Tahun 2024 yang masuk ke bengkel Auto2000 termasuk THS, itu total 2 juta unit kendaraan,” ungkap Anton.

Lebih lanjut, Anton menyebutkan bahwa layanan servis di rumah semakin diminati oleh konsumen yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi waktu. “Lebih dari 500 ribu konsumen kita layani dengan Toyota Home Service,” jelasnya.

Pendekatan yang menyeluruh Auto2000 terus membuktikan bahwa kepuasan pelanggan tidak hanya berhenti setelah pembelian, tetapi berlanjut sepanjang usia kendaraan.

Anton mengatakan saat ini penjualan otomotif mengalami kelesuan. Namun memiliki dampak positif untuk layanan purna jual.

“Sampai bulan Mei masih 3-4 persen di atas itu (total servis 2024 menyentuh 2 juta). Kita yakin ini akan bertahan, dengan kondisi sekarang banyak konsumen menunda pembelian, jadi dulu setiap 4-5 tahun ganti mobil, sekarang mulai 5-6 tahun, dengan mereka penundian beli mobil baru, pasti harus diservis mobilnya. Ini juga memberikan kesempatan bagi kita untuk melayani konsumen,” jelas Anton.

Saksikan Live DetikPagi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *