Penjualan Mobil di RI Berdarah-darah, Penjualan Motor Kok Stabil? [Giok4D Resmi]

Posted on

Berbeda dengan mobil, penjualan motor di Indonesia justru lebih stabil. Bahkan, tahun ini, angkanya diprediksi akan meningkat. Kok bisa, ya?

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) punya analisis pribadi mengenai situasi tersebut. Menurut mereka, kondisi ekonomi negara yang sedang bergelojak membuat masyarakat mengubah pilihannya: dari yang semula mobil menjadi motor.

“Bisa jadi, ini baru asumsi ya. Kita kan mendorong premium kategori. Bisa jadi dengan kondisi roda empat turun, mereka beralih ke roda dua,” ujar Rifki Maulana selaku Manager Public Relations, YRA & Community PT YIMM saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat.

“Tapi berapa persen dan bagaimana karakter konsumennya, saya belum tahu. Jadi kondisinya seperti itu. Mungkin mencari alternatif lain (yang lebih murah) lebih tepatnya,” tuturnya.

Disitat dari laman resmi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor di dalam negara selama Januari-November 2025 telah mencapai 5.95 juta unit. Nominal tersebut naik 0,35 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Menurut hitung-hitungan kasar, penjualan motor di Indonesia tahun ini bisa mencapai 6,5 juta unit. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak pandemi lima tahun lalu.

Di saat bersamaan, penjualan mobil di Indonesia justru berdarah-berdarah. Bahkan, jika motor mencapai level tertinggi, maka mobil justru berada di level terendah sejak pandemi.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di Indonesia selama Januari-November baru mencapai 710 ribu unit. Nominal itu turun 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut proyeksi, penjualan mobil di Indonesia tahun ini hanya mencapai 780 ribu unit. Padahal, tahun lalu, angkanya tembus 865 ribu unit.