Menteri Koordinator Airlangga Hartarto menilai keberadaan mobil Rp 150 juta bikin jalanan macet. Begini katanya.
Harga mobil listrik makin terjangkau. Ini berkat insentif yang diberikan pemerintah untuk sejumlah pabrikan sehingga membuat harga mobil listrik jadi murah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan menyebut kini berseliweran mobil Rp 150 juta. Namun kata Airlangga ini harus diwaspadai karena bikin jalanan macet.
“Dengan inovasi dan perbaikan kebijakan yang dilakukan oleh Indonesia maka mobil sekarang harganya Rp 150 juta, ini sesuatu hal yang luar biasa. Hanya saya memberi warning makin banyak mobil murah, makin macet di Jakarta,” tutur Airlangga dikutip detikFinance.
Pemerintah diketahui tengah memberikan insentif yang membuat harga mobil listrik jadi lebih murah. Pertama ada insentif PPN DTP 10 persen untuk mobil listrik yang memenuhi ketentuan TKDN minimal 40 persen. Bukan cuma mobil listrik produksi lokal yang mendapat insentif.
Mobil listrik dengan status CBU juga dapat keistimewaan insentif berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM. Meski harus ada komitmen investasi yang dipenuhi berupa produksi 1:1 dengan mobil yang sudah dijual di Indonesia. Tak cuma itu, mobil listrik juga mendapat insentif nonfiskal berupa bebas ganjil genap. Mobil listrik bisa melintas kapanpun di jalanan Jakarta meski ada pembatasan ganjil genap berdasarkan pelat nomor.
Namun demikian, meski dapat insentif sejatinya harga mobil listrik masih di atas Rp 150 juta. Mengambil contoh Wuling Air ev dengan insentif dijual mulai Rp 180 jutaan. Kemudian ada BYD Atto 1 yang harganya mulai Rp 199 juta. Mobil Rp 150 juta justru kebanyakan ditawarkan di segmen Low Cost Green Car (LCGC) sekelas Agya Cs.
Adapun pada kesempatan sebelumnya, Airlangga justru pernah mengapresiasi keberadaan mobil listrik murah tersebut. Sebab, gegara banyak mobil listrik murah, harga mobil bensin juga jadi ikutan murah. Beberapa produsen bahkan menurunkan harga mobil agar makin kompetitif dengan mobil listrik di pasaran saat ini.
“Artinya dengan kehadiran electric vehicle harga mobil tertekan ke bawah. Dan ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap Airlangga pada Pembukaan Rapimnas Kadin awal Desember 2025.
Jika kita melihat pasar, sebenarnya yang paling terlihat mengalami penurunan nilai jual adalah mobil hybrid. Misalnya, Toyota yang hanya membanderol Veloz hybrid mulai dari Rp 299 juta dan Honda yang berani menjual HR-V Hybrid Rp 60 juta lebih murah dari varian termahal di model sebelumnya.






