Penjualan Mobil Hybrid di Indonesia Mulai Kesalip Mobil Listrik!

Posted on

Mobil listrik kian populer di Indonesia. Penjualan mobil listrik pun terpantau kian melampaui penjualan mobil hybrid.

Makin ke sini, makin banyak mobil listrik berdatangan ke Indonesia. Menariknya dari sisi harga jual, mulai bersaing dengan mobil-mobil bermesin konvensional. Tak heran kalau penjualannya mulai menanjak.

Dalam data penjualan yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode year to date April 2025, penjualan mobil listrik sudah melampaui penjualan mobil hybrid.

Tercatat penjualan mobil listrik sudah mencapai 23.952 unit atau menorehkan pangsa pasar 9,3 persen dari total penjualan. Sementara itu pada periode yang sama, penjualan mobil hybrid hanya 18.462 unit. Pangsa pasar mobil hybrid itu hanya sekitar 7,2 persen.

Dari sisi model, memang belakangan makin banyak mobil listrik yang hadir di Indonesia. Kebanyakan didominasi oleh merek-merek China. Mobil-mobil listrik itu di antaranya diboyong oleh Chery, BYD, Wuling, Geely, AION, Seres, hingga Neta. Merek Korea Hyundai juga sudah memiliki tiga model mobil listrik yang dijual di Indonesia hingga saat ini yaitu Kona Electric, Ioniq 5, dan Ioniq 6.

Pabrikan Jepang bukan tidak punya mobil listrik. Toyota misalnya sudah meluncurkan mobil listrik bZ4X di dalam negeri. Lexus juga sudah memiliki mobil listrik yang dijual ke pasaran. Nissan, Mazda, Mitsubishi, sampai Honda juga sudah memiliki mobil listrik. Namun dibandingkan dengan para produsen China, model mobil listrik yang diboyong ke Indonesia itu belum banyak. Pun volume penjualannya juga tak sebanyak pabrikan China. Sebaliknya, kalau bicara mobil hybrid justru merek Jepang yang dominan.

Contohnya Toyota yang punya sembilan model mobil hybrid di Tanah Air. Honda juga demikian, hingga saat ini sudah memiliki tiga mobil hybrid yakni CR-V, Accord, dan juga Civic RS. Suzuki juga punya dua model dengan teknologi mild hybrid.

Secara keseluruhan, penjualan mobil bermesin konvensional masih sangat mendominasi. Di segmen non-LCGC, penjualannya mencapai 166.108 unit sementara di segmen LCGC hanya 47.755 unit. Bila ditotal, penjualan mobil di dalam negeri masih ditopang oleh mobil bermesin konvensional yakni sekitar 83,4 persen dari total penjualan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *