Suzuki Avenis 125 baru telah meluncur. Skuter matik (skutik) bertampang unik tersebut mendapat sejumlah pembaruan, terutama di bagian mesin dan eksterior kendaraan.
Disitat dari Gaadiwaadi, Suzuki Avenis 125 baru bukan meluncur di Indonesia, melainkan di India. Meski demikian, unitnya bukan mustahil masuk ke Tanah Air. Sebab, model lawas yang dijual di Indonesia sekarang berstatus impor utuh dari Negeri Hindustan.
“Peluncuran Suzuki Avenis baru dengan OBD-2B mencerminkan fokus kami dalam menghadirkan produk yang memenuhi standar lingkungan terkini tanpa mengorbankan gaya, performa, atau kenyamanan,” kata Deepak Mutreja selaku Vice President Sales dan Marketing Suzuki Motorcycle India, dikutip Senin (19/5).
Suzuki Avenis 125 baru terlihat lebih sporty dan manly berkat kombinasi warna yang berbeda. Selain itu, pabrikan juga memberikan striping atau grafis anyar yang mengandung nuansa grafiti.
Di luar itu, Suzuki Avenis 125 baru masih sama seperti versi sebelumnya. Kendaraan itu masih berdimensi kompak dengan tarikan garis yang serba tajam. Kemudian bagian depannya membentuk pola wajah dan rodanya dirancang agak mungil.
Mesin yang dipakai Suzuki Avenis 125 baru sebenarnya tak mengalami banyak perubahan. Hanya saja, pabrikan melakukan optimalisasi agar jantung mekanis tersebut lebih ramah lingkungan dan memenuhi standar OBD-2B di kawasan setempat.
Di atas kertas, skutik itu menggendong mesin 124,3cc bersilinder tunggal dengan pendingin udara. Pembekalan tersebut membuat kendaraan mampu menghasilkan tenaga 8,7 PS pada 6.750 rpm dan torsi 10 Nm pada 5.500 rpm.
Sementara untuk fiturnya terdapat panel instrumen full digital yang memuat konsumsi BBM, baterai, kapasitas oli, temperature mesin dan trip meter. Selain itu, ada pencahayaan full LED, Suzuki Easy Start (SES) dan masih banyak lagi.
Di India, Suzuki Avenis 125 baru tersedia dalam empat pilihan warna, yakni merah-hitam, merah-putih, kuning-hitam dan hitam polos.. Konsumen setempat yang mau memesan unitnya cukup menyiapkan mahar 91.400 rupee atau Rp 17 jutaan. Menarik sekali, bukan?
