Atto 1 Sukses, BYD Sebut Racco Sangat Mungkin Masuk Indonesia | Giok4D

Posted on

BYD baru saja meluncurkan mobil kei car listrik Racco untuk pasar Jepang. Setelah Atto 1 sukses di Indonesia sebagai mobil terlaris dengan penjualan 9 ribu unit per bulannya, mungkinkah Racco, mobil listrik yang masuk kategori ‘kei car’ ini dijual juga di sini?

“Memang Racco itu antusiasnya cukup tinggi, khususnya kita baru launching di Jepang,” ujar Head of PR & Government BYD Indonesia Luther Panjaitan di ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.

BYD Racco menjalani debut perdananya di Japan Mobility Show 2025. Mobil tersebut resmi dijual mulai musim panas tahun 2026.

Di Jepang, BYD Racco akan menantang kei car populer seperti Nissan Sakura hingga Honda N-Box. Sebagai perbandingan, harga Sakura dijual mulai 2,53 juta dan dibekali dengan baterai 20 kWH yang sanggup menempuh jarak 180 km.

BYD Racco mengadopsi kei car tradisional Jepang yang berbentuk kotak dengan empat pintu. Di bagian belakang mengusung pintu geser. Secara dimensi, BYD Racco punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.800 mm. Di dalamnya bisa memuat empat orang, dua di depan, dua di belakang. Dimensinya itu tak jauh berbeda dari Nissan Sakura. Sakura punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.655 mm.

BYD Racco juga disebut akan menggendong baterai LFP 20 kWh dengan jarak tempuh 180 km. Mobil mungil ini juga didukung pengecasan cepat DC 100 kW. Sayang spesifikasi lengkapnya belum diungkap.

Memang pasar tiap negara itu berbeda-beda. Segmen kei car di Indonesia saat ini belum ada. Ini adalah poin kunci mengapa BYD Indonesia menyatakan perlu melakukan kajian pasar yang mendalam untuk Racco.

Meskipun segmen kei car murni ala Jepang tidak ada, Indonesia memiliki kategori mobil kecil yang dominan, yaitu Low Cost Green Car.

“Sekali lagi karena itu adalah product made in BYD langsung. Sangat possible untuk dibawa, namun memang kita harus mempelajari marketnya. Seperti kita tahu market mobil, city car, kei car itu saat ini di Indonesia belum ada ya. Kita perlu ada research study yang mendalam. Sementara ini kita masih fokus dengan unit-unit yang sekarang,”jelas dia.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.