Apa jadinya jika Daihatsu Xenia disuntik teknologi hybrid ala Rocky?
Tim detikcom berkesempatan langsung datang ke markas Daihatsu Motor Corporation (DMC) di Osaka, Jepang, dan membawa bocoran menarik soal hal ini.
Chief Engineer Product Planning Division of Daihatsu Motor Co., Ltd., Hiroyuki Tokura, mengungkap bahwa teknologi e-Smart Hybrid yang digunakan pada Rocky Hybrid bisa saja dipasang ke model Daihatsu lain.
Ia menegaskan sistem tersebut secara teknikal tidak terbatas hanya untuk kendaraan dua baris.
“Secara teknikal point of view-nya dan teknologinya bisa (digunakan model lain),” kata Tokura saat ditemui di Ikeda, Osaka, Jepang beberapa waktu lalu.
Namun saat disinggung soal kemungkinan penerapannya di Daihatsu Xenia, Tokura tidak langsung mengonfirmasi atau menepis kemungkinan tersebut.
“Bisa untuk model lain Daihatsu,” tegasnya.
Teknologi e-Smart Hybrid yang dimaksud Tokura merupakan sistem hybrid seri (series hybrid), di mana motor listrik menjadi penggerak utama roda, sementara mesin bensin berperan sebagai generator yang menghasilkan listrik untuk motor.
Dengan kemampuan platform e-Smart Hybrid yang fleksibel, peluang teknologi ini digunakan di model tiga baris seperti Xenia terbuka lebar.
Apalagi, Xenia masih menjadi salah satu tulang punggung penjualan Daihatsu di Indonesia. Kehadirannya dalam versi hybrid akan menjadi langkah penting menuju elektrifikasi di segmen MPV keluarga.
Perlu diingat bahwa teknologi macam ini sudah ada di Indonesia lewat Daihatsu Rocky Hybrid. Model ini mengusung mesin 1.2 liter tiga silinder yang dikombinasikan dengan motor listrik bertenaga 106 PS dan torsi 170 Nm.
Efisiensi bahan bakarnya diklaim bisa mencapai lebih dari 28 km per liter bahkan bisa saja di atas 30-an km per liter menurut pengujian.
Sistem ini dikenal responsif karena torsi motor listrik langsung tersedia begitu pedal gas ditekan, sekaligus menjaga konsumsi bahan bakar tetap hemat.
Tanggapan Astra Daihatsu Motor
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) belum bisa bicara banyak mengenai rencana menghadirkan Xenia Hybrid. Marketing Director ADM, Sri Agung Handayani, belum memberikan komentar lebih rinci terhadap model tersebut.
“Ya nanti ditunggu saja bagaimana nanti ke ke depannya,” ujarnya kepada detikcom di Osaka, Jepang.
Agung juga menjelaskan bahwa teknologi series hybrid ini dianggap paling cocok untuk masyarakat Indonesia saat ini. Sebab bisa merasakan sensasi berkendara bak mobil listrik murni, senyap dan torsinya besar di awal, namun tidak perlu dicas.
“Tapi kita memang sangat kuat (karena) memiliki (teknologi) series hybrid ini dibandingkan (pabrikan) yang lain,” sambung Agung.
Saat ini, ADM juga tengah membuka peluang produksi lokal untuk model hybrid, seperti Rocky, di Indonesia.
Sebelumnya, Daihatsu sempat mengisyaratkan bahwa pabrik Karawang sudah siap untuk menyesuaikan diri dengan tren elektrifikasi, tergantung dari arah kebijakan dan permintaan pasar.
Bocoran dari Osaka ini memberi sinyal kuat bahwa transisi menuju era hybrid di segmen MPV keluarga hanya tinggal menunggu waktu.






