Baterai BYD Ditusuk Tak Meledak, Apa Sebab Muncul Asap saat Diparkir?

Posted on

Mobil listrik BYD Seal mengeluarkan asap, padahal tidak dipakai selama tiga hari. Di sisi lain, BYD mengklaim keamanan baterainya sampai ada pengujian baterai ditusuk jarum tidak meledak.

Mobil listrik BYD Seal yang mengeluarkan asap itu sedang terparkir di garasi rumah. Ada dugaan korsleting di komponen baterai

“Mobil di garasi rumah tidak terpakai selama 3 hari tiba – tiba mengeluarkan asap. Diduga karena fenomena listrik pada baterai mobil listrik,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, dikutip Antara.

Tidak hanya mengeluarkan asap, menurut pengakuan yang diterima di lapangan juga terdengar adanya ledakan. Sehingga pemilik kendaraan melaporkan hal tersebut kepada petugas pemadam kebakaran setempat.

“Terdengar ledakan, kemudian pemilik melapor dengan menelpon ke Sektor Kembangan dan langsung ditindaklanjuti petugas,” ungkapnya.

Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan, mengklarifikasi bahwa mobil listrik mengeluarkan asap, tidak sampai dilalap api. Cahaya jingga yang berpendar di sekitar kendaraan merupakan hasil pantulan lampu.

“Perlu kami klarifikasi bahwa yang terjadi adalah insiden asap dan bukan berasal dari api seperti beberapa foto yang beredar, di mana memperlihatkan pantulan lampu mobil berwarna merah pada asap tersebut,” kata Luther dalam keterangan tertulisnya.

Baterai EV BYD Ditusuk Tak Meledak

Perlu diketahui, mobil listrik BYD menggunakan baterai LFP atau lithium ferro phospate dengan teknologi blade battery. Baterai jenis ini diklaim lebih aman dibanding baterai kendaraan listrik pada umumnya yang menggunakan material NCM atau nickel cobalt mangan.

BYD telah melakukan serangkaian pengujian terhadap baterai mobil listriknya. Pengujian itu sempat detikOto saksikan langsung saat kunjungan ke pabrik baterai kendaraan listrik BYD di Chongqing dan di kantor pusat BYD di Shenzhen, China.

Di kedua fasilitas itu, terdapat alat peraga pengujian. Baterai kendaraan listrik disimulasikan dengan ditusuk jarum.

Dalam simulasi itu, diperagakan baterai jenis LFP buatan BYD dan baterai jenis NCM di kendaraan listrik lainnya ditusuk jarum. Pertama, baterai jenis NCM ditusuk jarum. Ketika ditusuk jarum, suhu baterai NCM meningkat drastis bahkan sampai 600-1.000 derajat celcius. Dan… duarrrr baterai meledak dan mengeluarkan api. Kobaran api terus menyala membakar baterai.

Peragaan selanjutnya adalah menusuk baterai LFP buatan BYD. Dalam simulasi yang sama, baterai ditusuk sampai jarumnya tembus. Namun, tak ada masalah apa pun setelah baterai ditusuk. Meski ditusuk jarum, baterai berjenis blade battery dengan material LFP tidak mengalami panas. Alhasil, baterai aman dan tidak sampai meledak. BYD mengklaim bahwa itu menjadi semacam simulasi, jadi ketika terjadi tabrakan atau kecelakaan baterai tetap aman.

BYD Lakukan Investigasi

Luther mengatakan, BYD akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait kejadian BYD Seal berasap. Sebab, kata dia, butuh proses rinci dan bertahap untuk menemukan penyebab utamanya.

“Saat ini tim aftersales BYD Indonesia sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan identifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut,” ujar Luther Pandjaitan melalui keterangan resmi yang diterima detikOto, Selasa malam (13/5).

“Mudah-mudahan (hasil pemeriksaannya) dapat segera kami konfirmasi ke publik. Terima kasih,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *