Sebelum mengupas konsumsi bahan bakar Rocky Hybrid. Perlu diketahui, Daihatsu Rocky Hybrid ini menggunakan sistem “seri hybrid” di mana motor listrik menggerakkan roda kendaraan sementara mesin bertindak sebagai generator untuk mengisi daya mesin.
Rocky Hybrid ini menggunakan sistem e-SMART Hybrid. Berbeda dengan hybrid konvensional yang biasanya mesin dan motor listrik bisa sama-sama menggerakkan roda, sistem Daihatsu terbilang unik. Sebagai gambaran umum, Rocky Hybrid digerakkan motor listrik, sementara mesin bensin hanya jadi “teman setia” yang kerja di balik layar buat jaga baterai tetap terisi.
Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.200 cc WA-VEX yang terintegrasi dengan baterai Hybrid sebesar 177,6 volt, serta transmisi khusus hybrid Transaxle.
Di atas kertas, mobil ini terbilang mumpuni buat dipakai harian. Motor listrik Rocky Hybrid mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS.
Di sisi lain, keunggulan dari Rocky Hybrid itu torsi maksimumnya bisa menyentuh 170 Newton meter (Nm), sehingga menjadikan mobil ini memiliki torsi terbesar di kelasnya.
Imbasnya, Rocky punya akselerasi yang responsif. Perlu diketahui torsi akan memengaruhi kemampuan mobil dalam berakselerasi, menanjak, atau mengangkut beban.
Spek lainnya, Rocky Hybrid menggunakan baterai dengan daya 0,74 kWh, atau 6 kali lebih besar dibandingkan mobil lain di kelasnya, bahkan setara dengan hybrid SUV medium yang beredar saat ini.
Keunggulan yang tentu ditawarkan Rocky Hybrid ialah efisiensi bahan bakar. Rocky Hybrid mampu mencapai 28 Km/liter dengan mode pengujian WLTC (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Cycle), bahkan mampu mencapai hingga 34,8 Km/L berdasarkan metode pengujian JC08 (Japan Cycle 08) yakni pengujian efisiensi bahan bakar di Jepang. Selain efisiensi bahan bakar, Rocky Hybrid juga rendah emisi karena hanya menghasilkan 83 gram CO2/km.
Angka tersebut bukan klaim di atas kertas belaka, Daihatsu melakukan sesi test drive bersama awak media. Berdasarkan hasil pengetesan, Daihatsu mengumumkan seluruh peserta media bisa mencapai konsumsi BBM lebih dari 30 km/liter. Menariknya ada peserta yang bisa tembus 47,8 km per liter.
Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat data real-time dari MID (multi information display) kendaraan. Angka capaian konsumsi BBM itu masih bisa diperdebatkan dengan pengukuran metode full to full.
Test drive ini dilakukan dengan kondisi normal melewati rute kombinasi yang biasa dilalui oleh masyarakat perkotaan. Beragam rute kombinasi seperti medan jalan yang menanjak-menurun, lalu lintas yang lancar maupun macet, kondisi jalan paving block ataupun aspal, dan juga melewati persimpangan. Kondisi berkendara pun dilakukan dengan tetap menyalakan AC secara normal dengan jumlah penumpang 3 – 4 orang.