Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita menyebut komitmen investasi Chery mencapai Rp 5,2 triliun hingga 2030.
Pemerintah mendukung penuh langkah Chery yang telah berpartisipasi dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) melalui pengembangan tiga jenis teknologi kendaraan, yaitu Full Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Electric Vehicle (EV).
“Komitmen investasi ini menunjukkan keseriusan Chery dalam memperkuat industri otomotif nasional, khususnya pada kendaraan rendah emisi dan berbasis listrik. Pemerintah akan terus mendorong percepatan realisasi investasi tersebut,” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/10).
Adapun investasi Chery telah dimulai sejak tahun 2024, dan perusahaan berkomitmen untuk terus berinvestasi hingga tahun 2030. Secara kumulatif, nilai investasi akan mencapai lebih dari Rp5,2 triliun yang mencakup pengembangan fasilitas produksi di Indonesia, baik melalui kemitraan dengan pihak lain maupun pembangunan pabrik mandiri.
Pemerintah Indonesia meminta Chery untuk segera menyampaikan rencana bisnis (business plan) yang lebih rinci untuk lima tahun ke depan, terutama yang terkait dengan penguatan kapasitas produksi dan strategi ekspor. “Kami berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik (EV) Chery untuk kawasan ASEAN,” tambah Agus.
Data penjualan nasional menunjukkan tren positif untuk kendaraan ramah lingkungan. Penjualan kendaraan battery electric vehicle (BEV) terus meningkat signifikan, dari hanya 0,08% pada tahun 2021 menjadi 10,22% dari total pasar kendaraan roda empat pada Januari-Agustus 2025. Chery sendiri kini telah menempati posisi ke-4 merek dengan penjualan BEV terbesar di Indonesia.
Pemerintah mendorong Chery untuk memperluas lini produk kendaraan ramah lingkungan di Indonesia agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan sesuai karakteristik konsumen dalam negeri. Selain itu, Kemenperin juga membuka peluang kerja sama lebih luas untuk pengembangan teknologi, SDM, dan ekosistem industri kendaraan listrik.
Lebih lanjut, Kemenperin juga meminta Chery untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya dan melakukan ekspor ke negara ASEAN hingga Australia. Hal ini dikarenakan brand Chery cukup kuat di Australia dan memiliki kemiripan platform dengan model yang diproduksi di Indonesia.
Chery merakit mobil melalui mitranya di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM). Produk yang sudah dirakit dalam negeri ialah mobil listrik Chery E5, J6, serta Tiggo Series.
Baru-baru ini Chery juga sudah merakit lokal model flaghsip-nya, Chery Tiggo 9 CSH.
“Investasi itu yang termasuk dari line yang tadinya awalnya satu kita tambah jadi tiga, itu masuk dalam produksi Tiggo 9 CSH,” kata Head of Brand & Marketing Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan di Bandung, Jawa Barat.